JEMBER (pmijawatimur.or.id) – Kepala Sekolah dan guru SDN Puger Kulon 01, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur mencanangkan setiap hari Sabtu, sebagai Pekan Satuan Pendidikan Aman Bencana ( SPAB ) untuk guru dan siswa, Sabtu, 24 Mei 2025.
Pekan SPAB di sekolah akan mereka jadikan icon sekolah sebagai bentuk kesiap siagaan dan upaya pengurangan risiko bencana.
” Para guru setiap hari mencoba menyelipkan pengenalan kebencanaan kepada siswa setiap 5 – 10 menit, menyesuaikan mata pelajaran yang diajarkan, namun setelah kami kaji hasilnya kurang efektif, makalebih baik pengenalan kebencanaan diberikan khusus pada hari Sabtu, ketika anak anak mengikuti P 5. ” kata Sri Purwaningsih, guru SDN Puger Kulon 01 yang ditunjuk sekolah menjadi koordinator SPAB.
Pencanangan Pekan SPAB di SDN Puger Kulon 01, Jember tersebut diprasastikan dengan tanda tangan komitmen bersama seluruh para guru dan kepala sekolah. Gagasan tersebut muncul dan disepakati sendiri oleh para guru.
Ide mewujudkan Pekan SPAB ini terlontar dalam diskusi antara Kepala Sekolah, Guru dan Tim Pelaksana School and Community Resilience ( SCR ) Project Palang Merah Indonesia dan Japanese Red Cross Society di Jember. Diskusi tersebut menggali berbagai kendala pemyampaian materi kebencanaan kepada para siswa.
” Akhir bulan Mei ini, School Resilience Project masih dalam fase orientasi pendidikan kebencanaan. Kami meminta kepada sekolah untuk memulai melakukan pengenalan kebencanaan kepada siswa, dengan cara yang nyaman, tidak butuh waktu lama, dan tidak mengganggu proses Belajar Mengajar yang berjalan. Lalu, kita bersama menggali pengalaman para guru selama menyelipkan materi kebencanaan dan kita gali kendalanya,” kata Weni Catur, Koordinator SCR Project di PMI Jember.
Menurut Weni Catur, pelaksanaan SPAB di SDN Puger Kulon 01, dan beberapa sekolah lainnya, ekspektasinya melebihi yang ditargetkan. Dalam School Resilience Project ini, dianjurkan para guru setiap tiga, empat atau lima hari sekali menyelipkan pengenalan kebencanaan selama 10 hingga 20 menit kepada siswa.
” Namun, karena semangatnya dan tertarik materi kebencanaan, para guru akhirnya mencoba setiap hari dengan durasi waktu rata rata 10 menit ,” kata Weni Catur.
Dalam pelaksanaan SPAB ini, Pelaksana SCR Project PMI dan JRCS ini, menyerahkan sepenuhnya tehnis pembelajaran kepada para guru. Materi yang disampaikan sudah terangkai dalam buku Panduan yang diterbitkan oleh PMI.
Siap siaga dalam bencana di wilayah SDN Puger Kulon 01