Jember (pmijawatimur.or.id) – Melanjutkan Rencana Program Kesiap Siagaan dan Pengurangan Risiko Bencana Japanese Red Cross Society (Palang Merah Jepang) bersama Palang Merah Indonesia (PMI ) di pesisir selatan Jember, Jawa Timur, sejumlah relawan dan staf dilatih secara khusus untuk menjalankan kegiatan tersebut.
” Ini penanda pertama dari rangkaian kegiatan bersama Japanese Red Cross Society di Kecamatan Puger dan Gumukmas, Jember. Kawan kawan yang akan kita kerahkan kita gembleng secara tehnis dulu, sebelum turun ke lapangan “
Kata Weni Catur, Koordinator School and Community Resilllence ( SCR ) Project, ( 17/1/2025).
Kegiatan yang bertajuk Pelatihan Dasar Disaster Risk Reduce ( DRR ) dan Enchanged Vulnerability Capacity Assesment (EVCA) dilakukan di Hotel Safari Jember 16 – 20 Januari 2025. Diikuti diikuti oleh 20 staf dan relawan PMI Kabupaten Jember.
Selama 4 hari tersebut, peserta menerima sejumlah materi materi tehnis dari para fasilitator atau tutor dari Perwakilan JRCS di Indonesia, PMI Pusat, Propinsi Jatim, dan Kabupaten Jember.
Diantaranya, Pengenalan Pengelolaan Bencana ; Pemahaman Kesiap Siagaan dan Pengurangan Risiko, Proses Tanggap Darurat dan Pemulihan, Pengenalan Satuan Pendidikan Aman Bencana, Mengenal Kajian Risiko ; Identifikasi Hazard dan Kapasitas di Masyarakat.
” Waktu pelatihan memang agak panjang, empat hari, karena perlu pengenalan secara teori dan praktek, seperti Simulasi, Tehnis Komunikasi dan Koordinasi dengan warga ” kata Weni Catur.
Weni menambahkan, tujuan proyek dengan JRCS ini adalah School and Community Resilience ( Sekolah dan Masyarakat Tangguh ) , Disaster Risk Reduction ( Pengurangan Risiko Bencana) dengan menggunakan pendekatan Enhanced Vulnerability Capacity Asessment (Penguatan Kajian Kerentanan dan Kapasitas).
Ketua PMI Kabupaten Jember, DR Muhammad Thamrin, SE MM, mengatakan, pelatihan ini harus dilakukan untuk membentuk sikap percaya diri, lebih komunikatif, dan militan agar pekerjaan besar bersama Jepang sukses. Dan masyarakat pesisir selatan Jember benar benar memahami kesiap siagaan dari ancaman bencana gempa dan tsunami.