SURABAYA (pmijawatimur.or.id)– Palang Merah Indonsia (PMI) Provinsi Jawa Timur terus memantapkan persiapan menuju pelaksanaan event bergengsi Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) di bumi Perkemahan Semen Gresik pada pertengahan September tahun ini.
Persiapan panitia diawali dengan rapat koordinasi yang menghadirkan Pengurus dan Dewan Kehormatan di ruang rapat PMI Jalan Karangmenjangan No.22 Surabaya dipimpin Ketua Provinsi H. Imam Utomo S.
Berikutnya peninjauan lokasi Jumbara di Gresik oleh Wakil Ketua Soebagyo SW pada Selasa (17/6/2025). Saat itu Soebagyo SW didampingi Ka Markas Dwi Suyanto, Budi Supriyanto dan EA. Zaenal Marzuki (Koordinator Jumbara 2025).
Sebelumnya Ketua PMI Imam Utomo didampingi beberapa ketua bidang meninjau secara langsung tempat berlangsungnya Jumbara.
H. Imam Utomo dalam arahannya menyatakan diakhir tahun ini ada beberapa kegiatan dalam skala besar. Pertama yakni Jumbara pada September, dua bulan kemudian, tepatnya November Musprov PMI Jawa Timur dengan agenda pemilihan ketua baru lima tahun akan datang.
“Dua event ini waktunya berdekatan sehingga semua pengurus dan dewan kehormatan untuk saling berkoordinasi sesuai tugas dan fungsinya masing masing. Terhadap Jumbara, kami harapkan semua PMI Kabupaten/Kota tidak ada satupun yang terlewatkan atau absen dari Jumbara. Sebab itu sosialisasi harus segera dimulai,” tandas Imam Utomo, gubernur Jawa Timur dua periode 1998 sampai 2008. PMI Kabupaten/Kota wajib ikut semua, tambahnya lagi.
Dijelaskan, agar Jumbara berjalan sukses segera dibentuk kepanitiaan yang melibatkan semua unsur termasuk PMI kabupaten Gresik, mengirim undangan ke PMI Pusat, syukur jika nanti Ketua Umum PMI Pak Jusuf Kalla bisa membuka Jumbara. Demikian juga dengan kegiatan Musprov untuk dibentuk Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC).
“Bumi Perkemahan Semen Gresik sebagai tempat berlangsungnya Jumbara dianggap cukup memadai. Selain areal yang cukup luas, tempatnya cukup dingin karena ada pepohonan yang rindang. Ada lapangan untuk upacara pembukaan yang luas, lahan parkir juga memadai dan tidak mengganggu arus lalulintas,” tegas Soebagyo, mantan bupati Ngawi di era orde baru ini. (*)