banner 728x250
Gresik  

Giovano Widayanto, Penyanyi Muda Banyuwangi yang Berjiwa Kemanusiaan

Humas PMI Jawa Timur
filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; hdrForward: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 128;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;HdrStatus: auto;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 35;
banner 120x600
banner 468x60

Gresik (pmijawatimur.or.id) – Giovanni Widayanto, siswa SDN 1 Bangorejo kelahiran 18 Mei 2013, adalah sosok muda berbakat yang tak hanya dikenal sebagai penyanyi berprestasi tetapi juga relawan aktif. Meski masih berusia 12 tahun, Giovano telah menorehkan berbagai pencapaian gemilang di bidang seni vokal. Baru-baru ini ia meraih Juara 1 Bank Indonesia Sekar Kijang Creative Fest, ajang yang berkolaborasi dengan Banyuwangi Ethno Carnival.

Sebelumnya, ia berhasil menyabet Juara 3 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jawa Timur pada 2020, Juara 4 Vocal Competition Purwacaraka Music Studio tingkat nasional tahun 2023, serta Juara 1 FLS3N Jawa Timur tahun 2025.

banner 325x300

Tak berhenti pada dunia tarik suara, Giovano memutuskan untuk bergabung dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melalui kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara). Ia mengaku ingin mencari pengalaman berbeda dari sekadar lomba menyanyi. “Biasanya saya hanya nyanyi-nyanyi saja. Di PMI saya ingin belajar hal baru, terutama tentang kesehatan dan menjadi relawan,” ujarnya. Dukungan penuh dari orang tuanya, Martinus Widayanto dan Sayudiah Kurniasih, membuat langkah Giovano semakin mantap.

Giovano juga dikenal sebagai pribadi yang peduli dengan sesama. Ia menyampaikan keinginannya untuk berbuat baik bagi teman-teman dan penyandang disabilitas. Menurutnya, mengikuti Jumbara PMI bukan hanya soal pengalaman baru, tetapi juga kesempatan untuk memberi dampak positif. “Lingkungannya sangat nyaman, positif, dan semua peserta rukun. Saya dapat banyak teman baru di sini,” katanya sambil tersenyum.

Meski terbiasa tampil di panggung, Giovano merasakan suasana berbeda saat perform di Jumbara. Ia mengaku tidak gugup, tetapi tetap merasa tertantang karena bertemu juri dan standar penilaian yang baru. Perpaduan antara kompetisi dan kebersamaan membuatnya semakin menikmati proses belajar.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini memiliki cita-cita menjadi produser musik. Namun, baginya, cita-cita bukanlah sesuatu yang kaku. Ia membayangkan suatu hari dapat menciptakan mars baru untuk PMI, memadukan bakat musiknya dengan semangat kemanusiaan. “Produser musik yang punya jiwa kemanusiaan, itu impian saya sekarang,” ucapnya penuh semangat.

Giovano Widayanto menjadi contoh nyata bahwa bakat seni dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan. Dari Banyuwangi, ia membuktikan bahwa generasi muda bisa menginspirasi melalui prestasi sekaligus kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *