Pasuruan (pmijawatimur.o- Dalam masa siaga tanggap darurat kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan telah menyalurkan 335.000 liter air bersih kepada masyarakat terdampak di Kecamatan Pasrepan.(3 November 2025)
Bantuan tersebut menjangkau 4.841 jiwa penerima manfaat yang mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih akibat musim kemarau panjang.
Distribusi air bersih ini dilaksanakan sejak 7 Oktober hingga akhir Oktober 2025, dengan melibatkan tiga unsur PMI, yaitu pengurus, staf, dan relawan. Setiap hari, armada tangki air PMI bergerak ke titik-titik kekeringan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi, terutama untuk keperluan minum, memasak, dan kebersihan.
Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, H. Agus Sutiadji,SH. M. Si menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian PMI terhadap masyarakat yang terdampak bencana kekeringan.
“Air merupakan kebutuhan paling mendasar. Melalui layanan distribusi air bersih ini, kami berupaya membantu masyarakat agar tetap memiliki akses terhadap air yang layak, terutama di tengah keterbatasan sumber air selama musim kemarau,” ujarnya.
Selain distribusi air bersih, PMI Kabupaten Pasuruan juga menyalurkan 50 paket hygiene kit kepada warga untuk mendukung penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selama pelaksanaan kegiatan, masyarakat tampak antusias dalam melakukan pengambilan air bersih. Warga membawa jeriken dan ember ke titik distribusi, dan relawan PMI turut membantu proses pengisian serta memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan air dan sanitasi.
Salah satu warga Desa Sibon, Junaedi, menyampaikan bahwa bantuan air bersih dari PMI sangat membantu masyarakat setempat.
“Kalau tidak ada bantuan air bersih, kami biasanya mengambil air di desa sebelah yang jaraknya sekitar tiga kilometer. Harus bolak-balik empat kali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bantuan dari PMI, warga desa sangat terbantu dan tidak perlu sejauh itu lagi mencari air,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Pasrepan menjelaskan bahwa sebelumnya terdapat tujuh desa yang terdampak kekeringan di wilayahnya. Namun, setelah adanya bantuan pipanisasi dari pemerintah, kini tersisa empat desa yang masih mengalami kekeringan, di antaranya Desa Sibon dan Desa Ngantungan, yang menjadi cakupan respon PMI Kabupaten Pasuruan.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari PMI yang telah membantu warga kami di Pasrepan. Kehadiran PMI sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa-desa yang masih terdampak,” ujarnya.
Pelaksanaan distribusi air bersih ini juga merupakan hasil sinergi antara PMI Kabupaten Pasuruan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, dalam upaya memberikan layanan bantuan air bersih secara cepat dan terkoordinasi kepada masyarakat terdampak kekeringan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari respon kemanusiaan PMI dalam bidang WASH (Water, Sanitation, and Hygiene Promotion), yang bertujuan memastikan masyarakat tetap sehat dan terlindungi dari risiko penyakit akibat kekurangan air bersih.
PMI Kabupaten Pasuruan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat secara cepat, tepat, dan berkelanjutan.
“Kami berharap sinergi antara PMI, BPBD, dan pemerintah daerah dapat terus terjalin, sehingga pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak kekeringan bisa semakin optimal,” tambah H. Agus Sutiadji, Ketua PMI
Kabupaten Pasuruan.


















