Banyuwangi (pmijawatimur.or.id) — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi kembali melaksanakan kegiatan mitigasi bencana gempa bumi melalui Program Pelatihan Retrofitting, yang digelar di Dakon Resto, Glagah. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang merupakan perwakilan dari dua wilayah binaan program kesiapsiagaan gempa bumi sebelumnya, yaitu Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, dan Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi. (4 November 2025)
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PMI Banyuwangi untuk mewujudkan Strategi Keberlanjutan (Exit Strategy) dari Program Kesiapsiagaan Gempa Bumi yang sebelumnya didukung oleh Palang Merah Amerika (American Red Cross/AmCross).
“Guna mewujudkan strategi keberlanjutan program kesiapsiagaan gempa bumi dukungan AmCross di Banyuwangi, PMI kembali mengadakan pelatihan konstruksi atau bangunan aman gempa (Retrofitting) bagi para pekerja konstruksi lokal, tukang batu, dan kontraktor skala kecil,”
ungkap Dr. H. Nurhadi, MM, Wakil Ketua Pengurus PMI Kabupaten Banyuwangi, dalam sambutan pembukaan pelatihan.

Lebih lanjut, Nurhadi menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas ini menargetkan pihak-pihak yang terlibat dalam berbagai tahapan proses pembangunan perumahan, mulai dari pemilik rumah, pengawas lapangan, hingga kontraktor dan tukang, agar mampu memahami prinsip bangunan tahan gempa.
Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga melibatkan anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan tokoh masyarakat untuk dilatih menjadi “Agen Retrofitting”, yang berperan memberikan penilaian di lapangan terhadap kondisi rumah atau bangunan serta memberikan saran terkait opsi penguatan struktur, kesiapsiagaan gempa, dan informasi kebencanaan lainnya.
Hingga saat ini, PMI Banyuwangi telah memiliki 195 Agen Retrofitting yang telah mendapatkan pelatihan, serta 10 rumah model retrofitting yang siap dikunjungi masyarakat sebagai contoh penerapan nyata upaya mitigasi gempa bumi. Pada tahun 2025 ini, PMI berencana menambah dua rumah model retrofitting lagi sebagai hasil dari pelatihan yang sedang berlangsung.
Salah satu peserta pelatihan, Yusuf Wibisono, menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap kegiatan ini.
“Semoga melalui pelatihan ini kami mendapatkan informasi terbaru tentang bangunan tahan gempa, dan bisa menerapkannya di masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana,” ujarnya.
Melalui program ini, PMI Banyuwangi terus berkomitmen memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman gempa bumi, dengan mendorong penerapan konstruksi aman gempa dan membangun budaya sadar bencana di tingkat lokal.


















