Berlangsung 9-15 Juli, PMI Jatim Siapkan Fasilitator Handal Guna Menunjang Kebutuhan PMR di Sekolah

GRESIK (pmijawatimur.co.id) - Mengantisipasi kejadian bencana alam di Jatim seperti gunung meletus, banjir, tanah longsor dan kemarau panjang, PMI Jawa Timur melakukan Pelatihan Fasilitator Pembinaan PMR (Palang Merah Remaja) yang diikuti relawan perwakilan PMI kab/kota se Jatim.

Pelatihan berlangsung selama tujuh hari mulai hari ini Selasa (9/7/2024) di Pusdiklat PMI Jatim di Gresik. Hadir sekaligus membuka Diklat Wakil Ketua H. Soebagyo SW didampingi Ka Markas PMI Drs. Dwi Suyanto, MM dan Kepala Diklat PMI Jawa Timur Drs. Budi Supriyanto, MSi.

Wakil Ketua PMI Jawa Timur Soebagyo SW mengatakan sesuai laporan ketua tadi bahwa diharapkan pelatihan fasilitator ini dapat menunjang pengembangan PMR di sekolah - sekolah sesuai harapan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat pelantikan pengurus PMI di Grahadi.

"PMI hendaknya melakukan revitalisasi PMR dilingkungan sekolah sekolah. Harapannya tiap sekolah ada 30 PMR. Dengan begitu PMR akan lebih berperan di sekolahnya masing masing.
Pembentukan PMR dilingkungan sekolah ini juga sudah mulai berjalan sekolah di Jawa Timur," ungkap Soebagyo dalam arahannya.

Dikatakan bahwa sesuai undang - undang Nomor 1/2018 semua tugas PMI tercantum didalamnya. Termasuk tiga tugas pokok yang meliputi pertolongan bencana, menyiapkan darah dan membantu penanganan di medan konflik bersama Palang Merah Internasional. Disatu sisi tiga pilar yakni pengurus, staf dan relawan harus kompak karena disininilah kuncinya keberhasilan tersebut.

PMI kata Soebagyo, harus membentuk fasilitator sendiri. Ada kendala ketika PMI membentuk fasilitator dari unsur guru sekolah. Pertama kendala mereka harus pindah tugas dan lainya. Karenanya, itu menjadi tidak efektif. Dari pelatihan fasilitator PMR hari ini, kedepan harus mampu melakukan pelatihan serupa di sekolah masing masing.

Sementara itu Ketua panitia pelatihan PMR Budi Supriyanto, MSi dalam laporannya menyatakan pelatihan akan berlangsung mulai tanggal 9 sampai 15 Juli 2024 di Pusdiklat PMI, Gresik. Pemateri diambilkan dari fasilitator PMI Provinsi PMI Jawa Timur. Sedang materinya meliputi Kepalangmerahan, pembinaan PMR dan kompetensi peserta PMR. Metode pelatihan mulai simulasi, diskusi kelompok, ceramah, berbagai pengalaman, tanya jawab, bermain peran, pemutaran film dan presentasi.

Pelatihan diikuti 40 peserta dengan tincian 19 peserta pria dan 21 peserta wanita. Diantara peserta ada yang pernah mengikuti diklat, dan ada yang masih pemula.

Menurut Budi Supriyanto, relawan adalah jantung organisasi yang perlu dibina dan dikembangkan agar memenuhi tujuan umum sebagai pelaksana pelayanan kemanusiaan. Sekaligus dalam rangka pengembangan SDM khususnya PMR. Ini juga tindak lanjut dalam rangka memenuhi kebutuhan fasilitator dan di unit sekolah sekolah.

"Jadi pelatuhan ini untuk menyiapkan fasilitator PMR yang kompetitif, handal dan juga evaluasi pembinaan PMR di unit sekolah," ungkap Budi Supriyanto. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *