Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) Palang Merah Remaja (PMR) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memperkuat solidaritas dan tali silaturahmi antar anggota PMR. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi pembinaan, pengembangan, dan evaluasi bagi anggota PMR, dan juga menjadi salah satu wujud mandat PMI sesuai UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
Tujuan diadakannya Jumbara PMR adalah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan jiwa kerelawanan anggota PMR. Tentu, sekaligus ajang untuk mempererat solidaritas antar anggota PMR. Sebab, kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan anggota PMR untuk mengembangkan kapasitas, keterampilan, dan sikap positif.
Pun dengan kegiatan Jumbara PMR di Kabupaten Gresik yang dilangsungkan kawasan Perumahan Semen Gresik pada 21 Desember 2024. Kegiatan melibatkan 354 peserta terdiri PMR Mula (usia sekolah dasar), Madya (usia SMP), dan Wira (usia SMA), itu juga memiliki tujuan serupa dengan Jumbara PMR yang diselenggarakan oleh daerah lainnya di luar Jawa Timur.
Bagi Hendrawan Eka, SE, MM, pengurus PMI Kab. Gresik yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan di Pemkab Gresik, Jumbara PMR adalah salah satu bentuk kegiatan yang sangat positif untuk para remaja.
“Saya meyakini bahwa dengan adanya Jumbara PMR akan mampu membentuk karakter yang kuat bagi anak-anak kita ke arah yang lebih positif, mandiri, dan bahkan berwawasan luas,” katanya.
Sebab, masih kata Hendrawan, dengan ikut Jumbara PMR, pesertanya akan mampu mengembangkan jiwa kepalangmerahan. Mereka bisa meningkatkan rasa empati dan kerja sama, meningkatkan kemampuan dalam penanganan bencana atau pertolongan pertama, menumbuhkan sikap peduli, ceria, dan bersahabat. Anak-anak juga akan mampu mengevaluasi penerapan kurikulum pembinaan dan pelatihan PMR, serta menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.
Karena itu pula, lanjutnya, Jumbara PMR kali ini telah menjadi perhatian dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. Karena kegiatan ini merupakan salah satu penilaian yang dapat membawa anak untuk mendapat apresiasi dari induk organisasi pendidikan.
“Kita memang sudah sepakat bersama instansi terkait untuk menjadikan kegiatan PMR sebagai ajang pembinaan sosial kemanusiaan yang memiliki nilai yang tinggi dalam kegiatan intra kurikuler dibandingkan kegiatan lainnya,” kata Hendrawan.
“PMR semakin diperhatikan dan bisa tumbuh, baik kualitas maupun kuantitasnya di masa mendatang. Minimal bisa seperti Pramuka yang memiliki Gugus Depan di masing-masing sekolah,” sambungnya.
Ke depan, kata Hendrawan, pihaknya berharap bahwaPMR tidak lagi menjadi kegiatan ekstra, lebih dari itu harus menjadi intra sehingga posisinya seperti Pramuka.
“Dalam tiga tahun terakhir ini, PMR di Gresik sudah sangat diminati sekolah,” imbuhnya.
Dia pun mencontohkan, bahwa dalam Jumbara kali banyak sekolah yang berminat. “Tapi saya sampaikan bikin dulu pelatihan dan membentuk gugus, setelah itu baru ikut Jumbara tahun depan,” tutupnya. (*)
