MALANG (PMIJawaTimur.or.id) – Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang Hj. Jajuk Rendra Kresna mengaku bersyukur bahwa akhirnya lembaga yang dipimpinnya menempati gedung baru dan hari ini diresmikan yang ditandai dengan pengguntingan bunga oleh Ketua PMI Provinsi Pak Imam Utomo dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mewakili pak Bupati.
Kantor Markas PMI kabupaten Malang yang baru diresmikan ini dinilainya sangat bersejerah karena peresmiannya dilakukan dengan empat agenda secara bersamaan. Pertama upacara peringatan hari ulang tahun PMI dan bulan sabit merah se dunia. Kedua, peresmian Gedung Markas PMI. Ketiga, pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus masa bhakti 2024 – 2029 serta halal bihalal.
“Jadi ada empat agenda kita satukan. Alhamdulillah semua lancar berkat dukungan dan doa semua pihak,” Ungkap Ketua PMI Kab. Malang Hj. Jajuk Rendra Kresna Keusai peresmian, Kantor Markas PMI di Jalan Kebonagung, Pakisaji Malang, Rabu (8/5/2024).
Anggota DPRD Kabupaten Malang ini menyebut bahwa kantor markas PMI dibangun diatas lahan seluas 1000 meter dan luas bangunan 600 meter. Gedung ini di bangujn dengan dana mandiri senilai Rp 4 miliar. Ini adalah partisipasi semua pengurus semampunya dan relawan. Gedung dibangun secara bertahap mulai Agustus tahun 2023 lalu.
Pada lantai satu digunakan untuk perkantoran seperti ruang ketua, ruang sekretaris, bidang administrasi dan ruang rapat pengurus. Lalu dilantai dua digunakan full untuk ruang pertemuan dengan kapasitas 500 orang lebih. Tiap rungan dilengkapi AC sehingga lebih nyaman.
Dalam waktu tak lama lagi, PMI kabupaten Malang tengah ancang ancang untuk membangun gedung relawan. Kami punya sekitar 3000 relawan yang tersebar disemuya kecamatan. Dengan gedung relawan akan memudahkan untuk berkomunikasi, berdiskusi dan membuat progarm seperti pelatihan pelatihan.
Atas terselenggaranya semua kegiatan ini, kata Jajuk Rendra Kresna, dirinya juga berharap, ada dukungan moril maupun materil dari seluruh pihak.
Berbicara tentang PMI, kata istri mantan bupati Rendra Kresna, adalah kebersamaan, kemanusiaan. Jadi berdirinya gedung ini juga karena kebersamaan. Berbicara kemanusiaan tentu yang dilapangan adalah para relawan itu yang jumlahnya jauh lebih besar dari pengurus.
Gedung yang diresmikan adalah Markas PMI Kebonagung, Gedung UTD di Kepanjen dan gedung UTD di Bedali. Ini semua muaranya menuju akreditasi PMI dan UTD. Untuk mencapai CPOB ada beberapa persaratan termasuk diantaranya adalah gedung ini. UTD di Bedali harapannya akan memudahkan masyarakat mankala ingin bedonor darah tidak harus ke Kepanjen, melainkan di Bedali.
“Ya semua harus berproses tidak bisa dengan ujuk ujuk. Kami berharap teman teman media juga menjadi bagian dari PMI sehingga ini menjadi milik bersama. “Teman teman sudah sudah pernah donor belum! Kata Jajuk setengah bertanya kepada wartawan.
Dia menjelaskan bahwa stock darah UTD (Unit Transfusi Darah) dalam setiap harinya 300 kantong darah atau kira kira dalam setahun itu ada 30.000 kantong darah.
Jumlah ini sesungguhnya masih sangat jauh dari kebutuhan. Apalagi kalau dibandingkan dengan PMI Solo dimana setiap tahunnya hampir 100 ribu kantong darah. Faktor utamanya adalah tingkat kesadaran masyarakatnya masih perlu untuk terus diberikan sosisalisasi.
Oleh sebab itu UTD ini harus jemput bola. Pada kelompok tertentu, kalau perlu kita datangi. Tidak perlu mereka harus datang ke UTD. Perlu diingat bahwa semua darah dari pendonor itu harus melalui lab dulu apakah layak atau tidak. (ais)