Gresik (pmijawatimur.or.id)– Di usia yang baru menginjak 18 tahun pada bulan November mendatang, Christopher Kevin Yuwono berhasil membuktikan bahwa generasi muda mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Siswa kelas XII SMA TNH Kota Mojokerto ini dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial, mulai dari Duta Generasi Berencana (GenRe) Jawa Timur hingga menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR).
Christopher merupakan anak tunggal dari pasangan Andy Yuwono dan Yulike Handojono. Ayahnya yang gemar donor darah dan ibunya yang selalu memberi semangat menjadi sumber motivasi utamanya. Dukungan penuh kedua orang tuanya membuat remaja ini berani mengeksplorasi berbagai kegiatan di luar sekolah.
“Orang tua 100 persen mendukung apa yang saya sukai,” ungkap Christopher.
Perjalanan di Duta GenRe Jatim
Ketertarikan Christopher pada Duta GenRe bermula dari saran gurunya saat masih duduk di kelas X. Meski sempat gagal pada percobaan pertama, rasa ingin tahu dan keinginannya untuk berbagi membuatnya kembali mencoba.
“Saya suka berbicara dan sharing. Saya ingin mengajak teman sebaya melakukan hal-hal positif,” katanya.
Dari sekitar 100 kandidat di Kota Mojokerto, hanya 16 peserta (delapan laki-laki dan delapan perempuan) yang lolos dan berhasil menjadi Juara 1 Duta GenRe Kota Mojokerto.
Selama tujuh bulan, ia mengikuti pembinaan, karantina, hingga grand final. Meski harus mengorbankan beberapa jam pelajaran, prestasinya di sekolah tetap terjaga.
“Puji Tuhan, saya masih bisa mengimbangi. Di kelas XI, saya masuk 10 besar,” ujarnya.
Bahkan, Christopher pun berhasil melaju hingga menjadi 5 besar tingkat Provinsi Jawa Timur.
Aktif di Palang Merah Remaja
Selain di Duta GenRe, Christopher juga dikenal sebagai anggota aktif PMR. Baginya, PMI bukan sekadar donor darah atau membantu korban bencana, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter dan kepedulian sosial.
“Ada stereotipe kalau laki-laki di PMI itu menye-menye. Padahal, justru butuh cowok kuat, berintegritas, dan mampu bekerja sama,” tegasnya.
Pengalaman paling berkesan adalah saat mengikuti Jumbara (Jumpa Bakti Gembira PMR). Dari kegiatan itu, ia bisa memperluas jaringan pertemanan hingga Nganjuk dan Madiun.
“Saya berharap Jumbara bisa berkembang ke tingkat nasional. Bayangkan, kita bisa berbaur dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya penuh semangat.
Jadi Teladan Remaja Mojokerto
Aktif di dua organisasi sekaligus tidak pernah disesali oleh Christopher. Justru, menurutnya, pengalaman tersebut membuatnya lebih matang secara pribadi.
“Saya bersyukur bisa berbaur dengan masyarakat dan belajar menjadi pribadi lebih baik,” ungkapnya.
Dengan semangat sosial dan dedikasi yang tinggi, Christopher Kevin Yuwono menjadi teladan bagi remaja Mojokerto.
Lewat PMI dan Duta GenRe, ia terus menyalakan api semangat untuk menginspirasi teman sebaya agar ikut terlibat dalam kegiatan positif demi membangun masa depan yang lebih baik.
Kisah Inspiratif Christopher Kevin Yuwono, Remaja Kota Mojokerto Raih 5 Besar Duta GenRe Jatim dan Aktif di PMIGresik – Di usia yang baru menginjak 18 tahun pada bulan November mendatang, Christopher Kevin Yuwono berhasil membuktikan bahwa generasi muda mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Siswa kelas XII SMA TNH Kota Mojokerto ini dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial, mulai dari Duta Generasi Berencana (GenRe) Jawa Timur hingga menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR).
Christopher merupakan anak tunggal dari pasangan Andy Yuwono dan Yulike Handojono. Ayahnya yang gemar donor darah dan ibunya yang selalu memberi semangat menjadi sumber motivasi utamanya. Dukungan penuh kedua orang tuanya membuat remaja ini berani mengeksplorasi berbagai kegiatan di luar sekolah.
“Orang tua 100 persen mendukung apa yang saya sukai,” ungkap Christopher.
Perjalanan di Duta GenRe Jatim
Ketertarikan Christopher pada Duta GenRe bermula dari saran gurunya saat masih duduk di kelas X. Meski sempat gagal pada percobaan pertama, rasa ingin tahu dan keinginannya untuk berbagi membuatnya kembali mencoba.
“Saya suka berbicara dan sharing. Saya ingin mengajak teman sebaya melakukan hal-hal positif,” katanya.
Dari sekitar 100 kandidat di Kota Mojokerto, hanya 16 peserta (delapan laki-laki dan delapan perempuan) yang lolos dan berhasil menjadi Juara 1 Duta GenRe Kota Mojokerto.
Selama tujuh bulan, ia mengikuti pembinaan, karantina, hingga grand final. Meski harus mengorbankan beberapa jam pelajaran, prestasinya di sekolah tetap terjaga.
“Puji Tuhan, saya masih bisa mengimbangi. Di kelas XI, saya masuk 10 besar,” ujarnya.
Bahkan, Christopher pun berhasil melaju hingga menjadi 5 besar tingkat Provinsi Jawa Timur.
Aktif di Palang Merah Remaja
Selain di Duta GenRe, Christopher juga dikenal sebagai anggota aktif PMR. Baginya, PMI bukan sekadar donor darah atau membantu korban bencana, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter dan kepedulian sosial.
“Ada stereotipe kalau laki-laki di PMI itu menye-menye. Padahal, justru butuh cowok kuat, berintegritas, dan mampu bekerja sama,” tegasnya.
Pengalaman paling berkesan adalah saat mengikuti Jumbara (Jumpa Bakti Gembira PMR). Dari kegiatan itu, ia bisa memperluas jaringan pertemanan hingga Nganjuk dan Madiun.
“Saya berharap Jumbara bisa berkembang ke tingkat nasional. Bayangkan, kita bisa berbaur dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya penuh semangat.
Jadi Teladan Remaja Mojokerto
Aktif di dua organisasi sekaligus tidak pernah disesali oleh Christopher. Justru, menurutnya, pengalaman tersebut membuatnya lebih matang secara pribadi.
“Saya bersyukur bisa berbaur dengan masyarakat dan belajar menjadi pribadi lebih baik,” ungkapnya.
Dengan semangat sosial dan dedikasi yang tinggi, Christopher Kevin Yuwono menjadi teladan bagi remaja Mojokerto.
Lewat PMI dan Duta GenRe, ia terus menyalakan api semangat untuk menginspirasi teman sebaya agar ikut terlibat dalam kegiatan positif demi membangun masa depan yang lebih baik.
