Kepala UDD Kota Kediri dr. Ira Widyastuti menyebut bahwa menghindari kelangkaan persediaan darah harus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan jemput bola atau mendatangi beberapa instansi baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Ini semata agar stock darah terus tercukupi
Beberapa instansi yang sudah rutin melaksanakan donor darah telah dibuatkan grup-grup WA, untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi. Terkadang juga melayani permintaan dari masyarakat, perusahaan, dan guru pembina PMR untuk melaksanakan donor darah di sekolahnya.
“Jika tidak jemput bola kawatirnya jika diperlukan akan kesulitan,” kata dr. Ira, sapaan akrap Ira Widyastuti.
Dengan adanya pendataan sebelum kegiatan mobile unit donor darah, kita bisa mempersiapkan kebutuhan kantong darah dan petugasnya yang akan diberangkatkan karena petugas teknisi transfusi darah maupun perawat yang melakukan penyadapan terbatas supaya kegiatan mobile unit donor darah lebih efektif.
Jika kami tidak bisa melayani permintaan mobile unit donor darah pada hari dimana sudah penuh jadwal mobile unit maka kami sarankan ke hari berikutnya yang belum ada kegiatan mobile unit donor darah.
Pendataan ke instansi penyelenggara donor darah perlu dilakukan karena tidak hanya keterbatasan petugas saja tetapi juga demi menjaga mutu kantong darah, sesuai SOP yang berlaku bahwa kantong darah yang sudah dikeluarkan dari alumunium foil maksimal digunakan hanya sampai 48 jam, ujarnya.
“Nah jemput bola inilah yang biasa nya kita sebut Ngamen, Ngamen biasanya kita kenal dengan nyanyi-nyanyi kalau kita donor darah, tambah Abdul Gani Murdiantoko (Sekretaris PMI Kota Kediri).
“Saya sering menanamkan kepada semua pegawai UDD PMI Kota Kediri bahwa tujuan kita tidak hanya memperoleh darah dari seorang pendonor da- rah sukarela namun juga memberikan edukasi bahwa prinsip aman menjaga darah bagi pendonor sebelum mendonorkan darah nya, juga aman bagi penerima darahnya tersebut,” sebut Sekretaris PMI Abdul Gani.
Jadi meskipun kita mendapatkan darah yang tidak sesuai target tidak apa-apa. Terpenting kita memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa setelah berdonor masih ada proses lainnya untuk memastikan darahnya baik.
Dan perlu diingat hasil laboratorium bersifat rahasia, agar instansi yang sudah rutin melaksanakan donor darah ke depannya lebih bisa menjaga pola hidup sehat .
Begitu juga jangan abaikan pendonor darah Lipemik (individu yang memiliki kadar lemak/Lipoprotein yang tinggi dalam darah) yang nanti nya akan dijadikan plasma supaya plasma tidak terbuang sia-sia, ini dikarenakan pen- donor kurang mendapatkan edukasi, yang seharusnya pendonor diperboleh- kan donor darah minimal 2 jam setelah makan.
Darah yang sehat tersebut kami distribusikan kepada 4 (empat) Bank Darah Rumah Sakit di Kota Kediri, rumah sakit dalam Kota Kediri maupun rumah sakit di luar Kota Kediri.
Jumlah stok darah per tanggal 1 Juni 2025 adalah golongan darah A berjumlah 53, golongan darah B berjumlah 216 kantong, golongan darah O berjumlah 142 dan AB berjumlah 43 sehingga totalnya 450 kantong darah. (*)