Bawean (pmijawatimur.or.id) - Pasca gempa Bawean, Pembelajaran di sekolah terhenti karena sekolah mengalami kerusakan, siswa juga ketakutan dan cemas ketika masuk kedalam kelas. Dengan melihat situasi tersebut Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur mendirikan tenda darurat untuk siswa siswi di 2 Sekolah di Pulau Bawean (22/04/2024).
Pendirian tenda tersebut digunakan untuk melaksanakan pembelajaran sekolah karena di 2 sekolah tersebut mengalami kerusakan sehingga sekolah tidak bisa untuk ditempati.
“ Pasca gempa Bawean, kita melaksanakan pembelajaran melalui online (daring), tetapi hal tersebut tidak maksimal karena siswa terkendala sinyal yang tidak merata di setiap tempat, ada yang tidak memiliki hp, maupun tidak ada paket data” ujar Syafie selaku Kepala Sekolah UPT SDN 333 Gresik.
Ia juga menjelaskan bahwa ketika adanya bantuan tenda darurat oleh PMI, sangat bermanfaat untuk pembelajaran di sekolah karena dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran tatap muka. Pasca gempa, sekolah tersebut tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan seperti bangunan patah, pondasi amblas, plavon serta sekat bangunan runtuh. Ia menyampaikan terimakasih atas kepedulian PMI untuk menbantu masyarakat bawen yang saat ini berjuang untuk bangkit pasca gempa bawean.
Siti Chomsiah sebagai kepala sekolah di MTs Maarif 5 Suwari juga menjelaskan bahwa permintaan untuk kebutuhan tenda tersebut digunakan untuk membantu siswa yang dalam minggu kedepan melaksanakan ujian sekolah, dengan sekolah yang rusak tidak memungkinkan untuk ditempati. Sehingga, dengan adanya bantuan tenda darurat untuk PMI dapat membantu siswa melaksanakan ujian dengan tenang dan aman.
Andris Rufiyanto P selaku Koordinator Shelter PMI Jawa Timur menjelaskan bahwa pendirian tenda sekolah darurat tersebut berdasarkan permintaan dari kecamatan untuk membantu sekolah yang tidak bisa melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar pasca terjadinya gempa dengan melihat kondisi bangunan sekolah yang sudah tidak bisa ditempati.
Ia juga menginformasikan bahwa tenda tersebut digunakan dengan sistem pinjam pakai, ketika sudah berjalan normal kembali akan dikembalikan dengan berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Gresik. Harapannya dengan adanya bantuan tenda sekolah darurat bisa digunakan dengan baik, untuk sekolah yang lain bangunannya tidak bisa ditempati juga bisa menempati di 2 tenda sekolah darurat yang sudah didirikan oleh PMI.