banner 728x250

Sunaryo, Sosok di Balik Gerak Kemanusiaan PMI Pacitan

Humas PMI Jawa Timur
banner 120x600
banner 468x60

Pacitan (pmijawatimur.or.id) – dedikasi dan pengabdian menjadi nafas utama Sunaryo, Ketua Harian PMI Pacitan, dalam menggerakkan roda organisasi kemanusiaan di bumi kelahiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ini. Dengan latar belakang birokrasi dan pengalaman panjang di Dinas Sosial, Sunaryo kini menjadi motor penggerak relawan kemanusiaan di Pacitan. Ia pula diyakini sebagai sosok di balik keberhasilan PMR Pacitan meraih juara umum II Madya peringkat 1 pada Jumbara X PMR – PMI Jawa Timur 2025 lalu.“Hidup itu akan lebih bermakna kalau bisa bermanfaat bagi orang lain. Itu motivasi saya tetap semangat di PMI, karena ada misi kemanusiaan di dalamnya,” tutur Sunaryo saat ditemui di Markas PMI Pacitan.Awal Terlibat di PMIKeterlibatan Sunaryo di PMI bermula saat dirinya masih aktif sebagai birokrat di Dinas Sosial Pacitan. Kala itu, ia dipercaya masuk ke jajaran pengurus PMI. Setelah purna tugas sebagai ASN, kecintaannya pada kegiatan sosial membuatnya tetap bertahan di organisasi ini.Pada reorganisasi tahun 2024, Sunaryo kembali dipercaya menjadi pengurus, bahkan naik menjadi Wakil Ketua. Karena Ketua PMI saat itu adalah Sekretaris Daerah yang sibuk dengan tugas pemerintahan, Sunaryo ditunjuk sebagai Ketua Harian untuk mengurus aktivitas sehari-hari PMI.“Dulu di Dinas Sosial saya terbiasa menangani bencana dengan relawan Tagana. Ternyata di PMI juga sama, ada relawan yang siap bergerak. Karakternya hampir sama, jadi saya merasa cocok,” jelasnya.Prinsip Selalu di DepanBagi Sunaryo, kecepatan dalam merespons bencana menjadi hal penting. PMI Pacitan di bawah kepemimpinannya mengusung prinsip “selalu di depan” dalam misi kemanusiaan.“Ibaratnya, bantuan kecil yang cepat sampai di hari pertama bencana lebih bernilai daripada menunggu lama dengan bantuan besar. Itu prinsip PMI, harus duluan,” tegasnya.Komitmen ini ia terapkan dengan mendorong relawan selalu siaga. Baik dalam kebencanaan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan, PMI Pacitan diusahakan hadir lebih cepat.Menguatkan Relawan dan Kepercayaan PublikSalah satu fokus utama Sunaryo adalah memperkuat basis relawan PMI. Ia sadar, relawan merupakan “nyawa” organisasi ini. Karena itu, ia aktif mengadakan pelatihan, penyegaran, hingga membangun jaringan komunikasi dengan PMI provinsi maupun kabupaten/kota lain.Selain itu, Sunaryo juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik. Setiap tahun PMI Pacitan masih mengandalkan partisipasi masyarakat melalui Bulan Dana PMI.“Kalau kita tidak muncul di mata masyarakat, kepercayaan itu bisa hilang. Karena itu kami berusaha agar PMI benar-benar dirasakan keberadaannya,” ujarnya.Langkah konkret yang ia lakukan adalah membentuk kepengurusan PMI di tingkat kecamatan, memberikan seragam dan identitas, sehingga lebih solid dalam mendukung program.Dukungan KeluargaMeski waktunya banyak tersita untuk kegiatan kemanusiaan, Sunaryo mengaku keluarganya selalu memberi dukungan penuh. Istri dan anak-anaknya memahami bahwa aktivitas sosial ini merupakan panggilan hati.“Justru keluarga mendukung. Asalkan tetap ingat keluarga, jangan sampai hanya ingat PMI saja,” ungkapnya sambil tersenyum.Sosok MultiperanSelain di PMI, ayah tiga anak ini juga aktif sebagai ketua yayasan, ketua komite sekolah, hingga berbagai kegiatan sosial lainnya. Riwayatnya di birokrasi pun cukup panjang, mulai dari menjabat di Dinas Perhubungan, DPPKA (keuangan dan aset), Asisten Bupati, hingga Dinas Sosial dan terakhir di Dinas Perdagangan.Kini, meski sudah purna tugas, Sunaryo tetap membuktikan bahwa semangat kemanusiaan tidak pernah pensiun. Baginya, memimpin PMI Pacitan bukan sekadar jabatan, melainkan ladang pengabdian.“Selama orang masih percaya, saya akan terus berbuat. PMI ini rumah pengabdian, dan saya bahagia bisa melayani masyarakat melalui PMI,” pungkasnya. (tim)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *