GRESIK (pmijawatimur.or.id) – Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur Soebagyo SW meminta agar 38 PMI Kabupaten/Kota se Jawa Timur ikut serta dalam Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) tingkat provinsi Jawa Timur yang akan berlangsung di Gresik pada 17 September 2025.
“Ini adalah momentum penting bagi PMI Jawa Timur. Tujuannya selain silaturahmi sesama relawan, juga persiapan menuju Jumbara tingkat nasional mendatang,” ungkap H. Soebagyo, SW Wakil Ketua PMI Prov. Jatim ketika membuka Pelatihan TOT (Traning of Trainer) General di Pusdiklat Gresik, Selasa (17/6/2025).

Sampai saat ini kata Soebagyo, dari 38 cabang PMI Kabupaten/Kota baru ada 31 yang mendaftar. Dan kita masih menunggu daerah yang belum mendaftar. Kami harapkan tidak ada satupun yang absen di Jumbara tingkat Jawa Timur.
“Kepada kalian semua, setelah TOT General ini selesai bisa membantu persiapan daerahnya masing masing menuju ke Jumbara tingkat provinsi. Apalagi kalian berangkat menuju Diklat ini sudah menunjukkan kemampuannya berupa sertifikat tingkat dasar baik itu PP advance, Assesmen, logistik maupun yankes. Jadi bekal kalian berangkat itu sudah ada, pesan Soebagyo kepada peserta TOT General.
Sementara itu Kepala Pusdiklat Budi Supriyanto ditengah pembukaan Diklat TOT General menyatakan, tujuan dari pelatihan TOT ini adalah upaya pengurus PMI Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas relawan PMI disemua daerah di bidang pendidikan dan pelatihan.
Hasil dari TOT General ini diharapkan kompetensi relawan akan semakin meningkat. Kedua PMI kabupaten/kota dapat melaksanakan pelatihan sesuai dengan standar kurikulum yang telah ditetapkan, penerapan kerjasama yang lebih spesifik antara PMI dan steakholder.
TOT General yang kini tengah berlangsung di Pusdiklat Gresik selama tujuh hari kedepan mulai tanggal 17 sampai 23 Juni 2025 dan di hadiri oleh Wakil Ketua PMI Provinsi Jawa Timur didampingi Ketua Bidang Anggota dan Relawan H.EA. Zaenal Marzuki, SH.MH, Kepala Markas Drs. Dwi Suyanto, M.Si, Kepala Bidang Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Timur Budi Supriyanto, Anggota Pengurus Amin Istifaghrin.
Kepala bidang pelayanan Andris Rufianto, menyatakan, terdapat 56 peserta yang mendaftar mewakili Kabupaten/Kota PMI masing masing. Namun setelah tim melakukan seleksi hanya 35 peserta yang memenuhi syarat. Jadi ada 21 peserta terpaksa ditolak karena tidak memenuhi standarisasi sebagai calon peserta pelatihan. (*)