Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan lokalatih tanggap darurat bencana (TDB). Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Program yang dibiayai IFRC itu berlangsung tanggal 7-11 Oktober di Surabaya, dengan menyertakan 38 peserta perwakilan PMI Kabupaten/kota se Jawa Timur.
Kepala Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Timur Drs. Budi Supriyanto, M.SI mengatakan, “berdasarkan hasil evaluasi layanan TDB PMI diperlukan peningkatan kapasitas terhadap pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan layanan sesuai dengan pendekatan perlindungan gender dan inklusi yang ada di masyarakat.
Menurut hasil kajian perlindungan gender dan inklusi (PGI) yang dilakukan pada tahun 2023, telah dihasilkan pemetaan upaya PMI dalam mengintegrasikan PGI dalam layanan kemanusiaan, rekomendasi, konsep Peta Jalan dan Rencana Aksi PGI untuk tahun 2024 -2029 sebagai kerangka pelembagaan PGI di PMI, tegas Budi mantan birokrat Provinsi Jawa Timur ini.
Dalam rangka memperkuat proses pelembagaan di PMI, jelas Budi Suprayitno, PMI Provinsi Jawa Timur melalui program SlAP SIAGA dukungan dari Australia - Indonesia partnership in Disaster Risk Management (AIPDRM) melalui Australian Government - Department Of Foreign Affairs and Trade (DFAT) menyelenggarakan Lokalatih Peningkatan Kualitas Layanan TDB PMI yang bermartabat, dengan harapan bahwa peserta yang telah mengikuti Lokalatih ini dapat menjadi focal point PGI di PMI Kabupaten/Kota masing – masing”.
Sedangkan Florensia Malau Manajer Pengembangan Perhimpunan Nasional IFRC Jakarta menambahkan teman – teman bias mengajak staf, relawan, pengurus untuk bias menindaklanjuti apa yang bias dikerjakan diarea perlindungan gender, keberagaman dan iklusi apapun yang kita kerjakan dengan berbagai kegiatan.
Sehingga semua orang dapat mengakses dukungan/bantuan dengan aman, juga dukungan harus relevan dan sesuai untuk setiap orang, serta masyarakat dapat berpartisipasi dalam perencanaan layanan.
Lebih lanjut Budi menguraikan, kegiatan Lokalatih Peningkatan Kualitas layanan tanggan darurat bencana PMI yang bermartabat ini sangat di butuhkan untuk staf maupun Pengurus PMI di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur guna meningkatkan layanan PMI di bidang tanggap darurat bencana.
Dalam peningkatan kualitas layanan PMI pada saat Tanggap Darurat Bencana (TDB) yang bermartabat menggambarkan pendekatan dan cara kerja dalam mengatasi penyebab, risiko dan konsekuensi kekerasan, diskriminasi dan pengucilan secara terpadu dalam kegiatan kemanusiaan baik operasi, program dan layanan kepada masyarakat.
Bencana, krisis dan kedaruratan dapat memperburuk kesenjangan yang ada. Hal ini terlihat dari meningkatnya insiden kekerasan seksual dan berbasis gender (SGBV), kekerasan terhadap anak dan perdagangan manusia selama dan setelah keadaan darurat. (*)