PMI Propinsi Jawa Timur Gelar Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Surabaya (pmijawatimur.or.id) – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur menggelar kampanye anti kekerasan terhadap perempuan yang diselenggarakan di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu, 8 Desember 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan “16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan” yang dimulai pada 25 November dan berakhir pada 10 Desember setiap tahunnya.

Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penghapusan kekerasan terhadap perempuan, serta mendukung upaya perlindungan hak-hak perempuan di berbagai aspek kehidupan. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk perwakilan Pengurus, Pegawai, Korps Sukarela (KSR), Palang Merah Remaja, Serta Sibat, serta masyarakat umum yang turut berpartisipasi dalam kegiatan.

Staf PMI Provinsi Jawa Timur, Putri Eka, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan, dari komitmen PMI untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka, terutama untuk hidup bebas dari segala bentuk kekerasan.

“Kami berharap kampanye ini bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan perempuan, serta memberikan dukungan kepada korban kekerasan,” ujar Putri Eka

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan dukungan dari program Siap Siaga dukungan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan International Federation Red Cross and Red Crescrent  (IFRC).

Selama acara, tim dari Kampanye PMI Provinsi Jawa Timur melaksanakan Kampanye dengan berkeliling di daerah Car Free Day dan membentuk kelompok kecil untuk melaksanakan Kampanye tersebut, Promosi serta memberikan informasi mengenai Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan serta adanya games dan kuis mengenai kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, turut diadakan pula simbolisasi dukungan terhadap perempuan korban kekerasan dengan tanda tangan untuk tanda harapan dan solidaritas bagi korban kekerasan perempuan.

Wilzati sebagai Masyarakat Surabaya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus untuk mendukung Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan, seperti saat ini Perempuan masih erat kaitannya dengan Stereotip Gender, sehingga dengan adanya kampanye ini Perempuan dapat berdampak dan memiliki kesetaraan gender.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat Surabaya, yang berharap inisiatif serupa bisa terus digalakkan di berbagai daerah lainnya.

Panitia juga mengingatkan bahwa peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan bukan hanya sekadar momentum, melainkan juga sebuah ajakan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mewujudkan dunia yang lebih aman bagi perempuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *