SURABAYA (PMIJawaTimur.co.id – Provinsi Jawa Timur menjadi penerima Anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial terbanyak dari Presiden. Tercatat ada 627 pendonor darah 100 kali atau lebih selama tahun 2019-2020. Secara nasional penerima satya lencana ada 1.591 orang.
Anugerah tersebut akan diserahkan pada Senin (5/8/2024). Sementara rombongan Jawa Timur berangkat melalui transportasi KA Pasar Turi pada Sabtu (3/8/2024) malam, dengan ketua rombongan Sekretaris PMI Edy Purwinarto.
“Alhamdulillah setiap tahun, secara nasional Jawa Timur menjadi yang terbanyak menerima Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial (SLKS) dari Presiden Republik Indonesia (RI). Mereka telah mencapai 100 kali donor atau lebih,” Ungkap Ketua PMI Provinsi Jawa Timur H. Imam Utomo S.
Mantan Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Jawa Timur dua periode berharap, momen ini dapat menjadi motivasi bagi calon-calon pendonor darah yang baru. Sehingga jumlah pendonor darah aktif di Kota Surabaya akan terus bertambah. Tambahnya lagi. Dari 627 orang pendonor penerima SLKS PMI Kota Surabaya menjadi yang terbanyak yakni 324 pendonor.
Para penerima penghargaan dari Kota Surabaya sebelum berangkat menuju Jakarta, Wali Kota Eri Cahyadi telah memberikan pembekalan kepada calon penerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial, di Gedung Sawunggaling, Sabtu (27/7/2024) kemarin.
Eri pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada 324 orang pendonor sukarela tersebut. Sebab, ratusan pendonor itu, menjadi bagian dari pahlawan kemanusiaan.
“Alhamdulillah setiap tahun, Surabaya adalah yang terbanyak di Jawa Timur. Orang Surabaya mengajarkan kita beramal melalui donor darah. Saya berterima kasih kepada Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo S yang memberikan semangat kepada warga Kota Surabaya,” katanya.
Ia berharap, momen ini dapat menjadi motivasi bagi calon-calon pendonor darah yang baru. Sehingga jumlah pendonor darah aktif di Kota Surabaya akan terus bertambah.
“Terbukti ada 324 yang sudah mendonorkan darahnya 100 kali lebih. InsyaAllah yang dibawah 100 kali juga banyak yang muda-muda. Karena di Surabaya, orang yang mendonorkan darahnya tidak pernah berhenti, terima kasih warga Kota Surabaya,” ujarnya. (*)