Dinkes dan KB Gandeng KSR/TSR dan Forpis PMI Sampang Gelar Abatesasi dan Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah

KSR/TSR dan Forpis saat Abatesasi

Sampang (pmijawatimur.or.id) - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah serius kesehatan masyarakat khususnya Kabupaten Sampang yang tidak luput dari ancaman penyakit ini. Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD dapat berkisar dari demam tinggi hingga komplikasi serius berupa perdarahan internal yang mengancam jiwa.

“Menurut data yang dihimpun, dari Januari hingga Maret 2024, terdapat 133 kasus DBD dan pada saat ini pertanggal 28 April 2024, jumlah kasus DBD naik signifikan menjadi 257 kasus.” ungkap H. Samsul Hidayat, S.Kep.Ns, MM. Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes dan KB Kabupaten Sampang yang sekaligus Anggota Bidang Kebencanaan PMI Kabupaten Sampang.

Faktor-faktor seperti perubahan cuaca yang ekstrim, sanitasi yang kurang baik, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi pemicu utama penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan yang efektif sangat diperlukan untuk mengurangi risiko penularan DBD di masyarakat Sampang.

Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, Dinkes dan KB Kabupaten Sampang menggandeng Relawan KSR/TSR dan Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) PMI Kabupaten Sampang menggelar kegiatan penyebaran larvasida/abatesasi dan penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah di wilayah Puskesmas Banyuanyar khususnya jalan Merpati Kelurahan Gunung Sekar dan jalan Mawar Kelurahan Dalpenang, yang merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan memiliki potensi risiko penularan penyakit yang lebih besar. 2 orang staf Dinkes dan KB bersama 20 orang Relawan KSR/TSR dan Forpis PMI Kabupaten Sampang diterjunkan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

KSR/TSR dan Forpis saat Abatesasi

Penyebaran Larvasida/abatesasi ke rumah-rumah penduduk dimaksudkan untuk memutus berkembangbiaknya nyamuk. Larvasida merupakan zat kimia yang digunakan untuk membunuh larva nyamuk, sehingga mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penular DBD.

Selain itu, kegiatan penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah juga dilaksanakan secara intens. Melalui sesi penyuluhan ini, masyarakat diberikan informasi mengenai gejala DBD, cara penularannya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan penyakit ini. Materi penyuluhan disampaikan secara langsung, interaktif dan persuasif sehingga mudah diterima dan diingat oleh masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan ajakan kepada masyarakat Kabupaten Sampang untuk aktif berperan serta dalam upaya pencegahan DBD. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran Demam Berdarah. Kegiatan ini akan dilaksanakan berkesinambungan di tempat-tempat lain yang urgensinya tinggi.” jelas H. Agus Mulyadi, SKM, MM. Kabid Kesmas Dinkes dan KB Kabupaten Sampang yang sekaligus Waka Bidang Pelayanan Kesehatan PMI Kabupaten Sampang. (humaspmisampang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *