Pasca Gempa, PMI Provinsi Jatim Berikan Edukasi Gempa Bumi Bagi Masyarakat Bawean

interaktif peserta dalam mempraktek 4 langkah cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa bumi.

BAWEAN,GRESIK (PMIJawaTimur.or.id) – Kerusakan fasilitas umum, rumah dan bangunan lain di Bawean, Gresik akibat gempa bumi tektonik di Tuban pada Jumat (22/3/2024), menjadikan masyarakat trauma untuk kembali masuk rumah maupun beraktivitas di dalam ruangan.

Sebagian Besar masyarakat memilih tinggal dengan menempati tenda sementara dengan pertimbangan aman ketika adanya gempa susulan.

Atas kejadian tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur memberikan sosialisasi mengenai edukasi gempa bumi kepada masyarakat di Desa Grejeg dan desa Peromaan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik, Kamis (4/4/2024)

Amirul Yasin didampingi Anggota Koramil Kecamatan Tambak, dan Tokoh Agama di Desa Karomaan Kecamatan Tambak saat memberikan pengarahan tentang gempa bumi

Amirul Yasin, Tim PMI Provinsi Jawa Timur sebagai Pemateri mengatakan, bencana bukan hanya urusan pemerintah, organisasi tetapi urusan bersama sehingga semua pihak dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Termasuk dintaranya sosialisasi yang kami lakukan hari ini. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai gempa bumi, serta membekali diri untuk cara menyelamatkan diri yang aman dari gempa. Berdasarkan data PMI Provinsi Jawa Timur diketahui per tanggal 4 April 2024 total penerima manfaat berjumlah sebanyak 1945 Orang. PMI Provinsi Jawa Timur edukasi gempa di 2 tempat yakni yakni Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

Materi edukasi meliputi pengenalan bencana, bencana gempa bumi, serta tata cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Selain itu, untuk mengingat cara selamat dari gempa masyarakat bersama-sama bernyanyi bersama lagu mitigasi bencana gempa bumi.

Dikatakan oleh Amirul Yasin, edukasi gempa oleh PMI Provinsi Jawa Timur disambut antusias oleh masyarakat, ternukti ada 157 warga masyarakat ikut hadir, sedang warga Desa Peromaan berjumlah 93 orang.

Amirul Yasin menekankan, disetiap desa dibutuhkan relawan desa yang bertujuan, jika terjadi bencana dapat mempercepat penanganan dan pertolongan serta mengurangi dampak dari bencana yang terjadi, ungkapnya.

Sementara itu, Jamali selaku warga di Desa Grejeg menyampaikan bahwa sosialisasi dan edukasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena yang sebelumnya masyarakat panik karena tidak mengetahui tata cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa, setelah sosialisasi tidak panik, karena mengetahui menyelamatkan diri jika terjadi gempa.

Hal senada juga diungkapkan Ketua PKK Kecamatan Tambah Evi Sunaiya. Dia mengatakan masyarakat di Pulau Bawean masih sangat trauma untuk kembali pulang ke rumah mulai beraktivitas maupun beristirahat.

Dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang diberikan oleh PMI, tentunya masyarakat sangat terbantu untuk menghilangkan trauma pasca gempa bawean. Selain itu, Masyarakat juga mengetahui cara menyelamatkan diri yang aman pada saat gempa terjadi.

Dalam kesempatan itu Evi juga mengulang kembali gerakan yang dicontohkan tim PMI untuk menyelamatkan diri pada saat gempa mulai dari Lindungi Kepala, Masuk Kolong Meja, Jauhi kaca serta jika gempa sudah reda bisa lari ke lapangan. (vian/pris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *