Bertepatan dengan Hari ulang tahun Palang Merah Indonesia yang ke 78, PMI Kabupaten Trenggalek mengadakan serangkaian peringatan HUT dengan beberapa kegiatan
Tepat tanggal 17 September 2023, pada hari Minggu, PMI kabupaten Trenggalek melaksanakan upacara peringatan HUT PMI di depan halaman kantor.
Upacara peringatan HUT PMI ke 78 tahun dihadiri oleh unsur Pengurus, Relawan, Staf dan segenap komponen dari Unit Transfusi Darah PMI.
Tidak hanya dari unsur internal PMI, turut diundang dari lintas instansi yang sering menjadi mitra dalam aksi aksi sosial dan kebencanaan seperti TRC-BPBD, Tagana, BAZNAS, dan BP 1303 Pramuka.
Tidak kurang dari 150 orang hadir dalam upacara tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. H. Mulyadi, WR. MMT, Ketua PMI kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa PMI memiliki tugas penting untuk bisa terlibat membantu masyarakat dalam segala aspek bentuk gerakan kemanusiaan.
Sebagai mitra strategis pemerintah yang mendapatkan amanah undang undang, tentu peran peran PMI di berbagai bidang persoalan kemanusiaan adalah sesuatu yang semestinya diketahui masyarakat. PMI tidak lagi Hanya dikenal dengan salah satu program saja, tetapi banyak sektor di bidang sosial kemasyarakatan dan kepedulian lingkungan yang telah dikerjakan. Imbuhnya.
Selain upacara, peringatan HUT PMI juga digunakan untuk penyerahan bantuan paket bantuan sosial dan bencana, 2 buah tandon Air kapasitas 5500 liter dan air bersih 20.000 liter kepada masyarakat terdampak bencana.
Untuk Paket bantuan kemanusiaan dan bencana, PMI menyalurkan bantuan sebanyak 140 paket berisi kebutuhan pokok masing2 paket berisi 10 kg beras, minyak goreng, gula dan mie instan. Seluruh paket telah diserahkan secara langsung kepada 14 ketua PMI kecamatan untuk diserahkan kepada yg berhak menerima. Masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan ini.
Sedangkan untuk bantuan tandon dan air bersih, PMI kabupaten Trenggalek mendistribusikan untuk 2 titik lokasi yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang saat ini melanda di kabupaten Trenggalek.
2 lokasi itu berada di desa Besuki dan Desa Ngrencak kecamatan Panggul. Di 2 lokasi ini dianggap sebagai wilayah yang terdampak cukup berat dengan jalur yang ekstrim sehingga penyalurannya dikirim ke dua desa tersebut sering mengalami kendala dan keterlambatan. Bahkan Tim distribusi PMI sempat terhenti di perjalanan untuk membantu memadamkan kebakaran lahan.
`Sudah sejak awal bulan September, warga disini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Jika hanya mengandalkan sumber mata air untuk mencukupi kebutuhan semua warga di sini sudah tidak bisa. Karena sudah sangat kecil sekali debit air yang keluar.` Penyampaian Bapak Dukut, Kepala dusun yang ditemui relawan PMI.
`Kurang lebih ada 100 KK yang mengakses sumber mata air ini. saat kemarau seperti ini, bantuan penampungan dan Air yang diberikan oleh PMI ini seperti saat ini sangat berarti dan bermanfaat sekali`. Imbuhnya.
Menurut Kamit, salah satu warga yang terdampak bercerita ` setiap hari kami saat hanya mengandalkan sumber mata air, harus mengantri setiap malam untuk mendapatkan kebutuhan air mas`,
` terkadang, jam 12 malam, kami baru berangkat, karena biasanya sepi tidak ada orang atau kalaupun ada hanya sedikit yang mengantri, dan itupun juga belum tentu kebagian`. tandasnya.
`Kami sangat bersyukur dan berterima kasih, atas bantuan penampungan atau tandon air dari PMI Trenggalek ini. Warga kami sangat senang, puas dan merasa terbantu.` Ucap tegas Bapak Agung Waluyo selaku Kepala Desa Ngrencak.